B.
Menjelaskan Pengajuan, Penawaran dan Persetujuan
dalam Teks Negosiasi
Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan
ketika ada perbedaan kebutuhan/kepentingan yang mengakibatkan sebuah
pertentangan. Pertentangan tersebut akan diselesaikan dan dipecahkan dengan
sebuah perundingan (negosiasi) sehingga kedua belah pihak dapat merasa
diuntungkan.
Ada
beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi antara lain
1.
Kesediaan
untuk berkompromi dengan pihak lain.
2.
Tidak
ada pihak yang dirugikan.
3.
Kesepakatan
yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.
4.
Alasan
yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.
Faktor-faktor
tersebut dapat muncul semua dalam proses negosiasi atau hanya muncul beberapa
saja.
Sekarang
marilah kita analisis teks dialog antara ayah dan anak berikut ini. Analisislah
faktor-faktor apa yang menyebabkan.
Ayah : “Nak, ke sini. Ayah mau
bicara.”
Anak : “Ada apa, Yah?”
Ayah : “Apa rencanamu ke depan
setelah lulus SMP, Nak?”
Anak : “Oh, aku ingin masuk
sekolah kejuruan, Yah.”
Ayah : “Kejuruan? Gak salah Nak?
Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.”
Anak : “Aku ingin segera
mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah
juga.”
Ayah : “Iya, tapi nanti kamu akan
kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya
juga kurang siap. Jadi, ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
Anak : “Waduh, ayah gimana sih.
Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa
kerja di perusahaan otomotif.”
Ayah : “Masa, zaman sekarang
tidak kuliah? Apa kata orang?”
Anak : “Ayah tenang saja,
semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu
mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Anak : “Iya, yah.”
Faktor Penyebab Keberhasilan Negosiasi |
Bukti Kutipan |
Alasan
yang disampaikan mampu meyakinkan ayah bahwa pilihan si anak tepat |
“Aku
ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan
bisa kuliah juga.” |
Tidak
memaksa pihak lain. |
Ayah:
“Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya
terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, ayah sarankan ke
SMA saja, ya!” |
Kesediaan
partisipan untuk berkompromi, menerima perbedaan
pendapat. |
“Ya,
sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.” |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar