Kamis, 04 Maret 2021

MENIKMATI NOVEL

 

MENIKMATI NOVEL

A.    Pengertian

Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai ‘karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku’

 

B.     Jenis-Jenis Teks Novel

Jenis-jenis novel terbagi menjadi 3 macam, yaitu jenis teks novel berdasarkan genre, berdasarkan isi dan tokohnya, berdasarkan kebenaran cerita.

  1. Novel Berdasarkan Genre

a.       Novel Romantis : Novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan.

b.      Novel Misteri : Novel yang menceritakan kisah-kisah mister dan membuat pembaca menjadi enasaran karena ceritanya penuh dengan teka-teki.

c.       Novel Komedi : Novel yang memuat unsur humor, guyonan sehingga pembaca menjadi terhibur.

d.      Novel Horor : Novel yang mempunyai efek menegangkan bagi pembaca. Cerita yang diangkat biasanya kisah-kisah seram, hal-hal ghaib atau mistis.

e.       Novel Inspiratif : Novel yang memuat kisah-kisah inspiratif. Novel jenis ini ditujukan untuk memberikan pesan moral dan membangkitkan motivasi para pembaca.

 

  1. Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya

a.       Novel Teenlit : Novel yang dibuat untuk para remaja.

b.      Novel Chicklit : Novel ini menceritakan mengenai wanta muda dan segala permasalahan yang dihadapinya.

c.       Novel Songlit : Novel yang dibuat dari sebuah lagu/musik.

d.      Novel Dewasa : novel yang ditujukan untuk orang-orang dewasa (18+)

 

  1. Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita

a.       Novel Fiksi : Novel yang berisi tentang hal fiktif atau khayalan saja.

b.      Novel non-Fiksi : Novel yang bercerita mengenai kejadian nyata dari kisah sejaraj ataupun pengalaman pribadi seseorang.

 

 

C.     Ciri-ciri Novel

Ciri-ciri novel yang paling utama adalah sebagai berikut.

  1. Ceritanya panjang daripada cerpen, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.
  2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata lebih dari 35 ribu kata.
  3. Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
  4. Waktu membaca sebuh novel memerlukan setidaknya 2 jam atau 120 menit.
  5. Memiliki alur/plot yang kompleks.
  6. Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan.
  7. Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak.
  8. Ceritanya lebih dari satu impresi, emosi, dan efek.
  9. Alur cerita dari novel cukup kompleks.
  10. Seleksi cerita novel luas.
  11. Novel ditulis dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasana yang ada didalamnya.

 

D.    Struktur

  1. Abstrak : inti/ ringkasan dari novel yang menjadi gambaran awal sebuah cerita
  2. Orientasi : bagian penjelas berkaitan dengan waktu, tempat dan suasana
  3. Komplikasi : bagian yang berisi urutan kejadian yang dihubungkan dengan sebab dan akibat
  4. Evaluasi : bagian di mana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu
  5. Resolusi : bagian yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi
  6. Koda : bagian khir cerita atau penutup dalam novel

 

E.     Unsur Instrinsik Novel

  1. Tema,

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.

 

  1. Alur (plot), merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi berdasarkan urutan waktu kejadian. Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak ketegangan (klimaks), peleraian (antiklimaks), dan penyelesaian (konklusi).

 

  1. Tokoh (perwatakan)

Tokoh adalah pelaku yang dikisahkan pemain dalam cerita. Tokoh dalam sebuah novel bisa berupa tokoh jahat atau tokoh baik. Sedangkan penokohan adalah sifat, watak atau kaakter yang dimiliki oleh para tokoh di dalam cerita. Penggambaran penokohan dapat berupa uraian langsung dan tidak langsung. Contoh : baik, sombong, jujur, dll.

 

  1. Latar

Latar adalah unsur yang merujuk pada tempat, waktu dan suasana yang melatarbelakangi peristiwa dalam cerita terjadi. Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu 1) latar tempat, 2) latar waktu, dan 3) latar suasana. Contoh : Di Sekolah, pagi hari, menyenangkan.

 

  1. Sudut pandang, adalah cara pengarang dalam menyajikan peristiwa dan tokoh-tokoh yang ada dalam sebuah cerita. Sudut pandang berkaitan dengan gaya pengisahan seorang pengarang terhadap ceritanya. Sudut pandang ada dua, yaitu sudut pandang orang pertama “aku” dan sudut pandang orang ketiga “dia”.

 

  1. Amanat, adalah pesan yang terkadung dalam sebuah cerita. Amanat dalam novel pada umumnya disampaikan pengarang kepada pembaca melalui dua cara, yaitu secara tersurat (dapat dilihat langsung) dan tersirat (dipahami dari balik cerita).

 

F.      Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan atau ciri bahasa dalam penulisan novel adalah sebagai berikut.

  1. Diksi, bahasa dalam novel pada umumnya penuh makna dan menimbulkan efek estetik.
  2. Idiom, yakni konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya
  3. Berusaha untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosional pembaca.
  4. Biasanya berbentuk tulisan karya ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel,skripsi, makalah dan lain sebagainya.
  5. Dipengaruhi oleh subjektivitas penulisnya.
  6. Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha untuk menarik dan menggugah pikiran pembaca.
  7. Bahasa bermakna denotatif (makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (makna tidak sebenarnya), ekspresif (memberi bayangan suasana pribadi penulis), sugestif (memengaruhi pembaca), dan plastif (menggugah perasaan pembaca).
  8. Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertiannya yang sudah terbatas dan tidak bermakna ganda.
  9. Melibatkan gaya bahasa sindiran atau ironi.
  10. Melibatkan gaya bahasa sinisme, sindiran lebih kasar dari ironi untuk mencemooh.
  11. Melibatkan gaya bahasa sarkasme, sindiran yang sangat tajam dan kasar bahkan sampai menyakitkan hati seseorang yang menerimanya.
  12. Penggunaan bahasa asing yang telah memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia.

 

G.    Sudut Pandang Dalam Teks Novel

1.      Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama)

Sesuai dengan namanya, sudut pandang orang pertama (tokoh utama) penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central).

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama) :

Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan ...

 

2.      Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)

Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral).

Contoh Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan) :

Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

3.      Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu )

Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Kelas X TP dan TBSM

MENDALAMI PUISI Sumber: https://ruangimaji.files.wordpress.com/2011/03/rendra1.jpg Dengan mempelajari pelajaran 8 ini, kam...