Selasa, 02 Februari 2021

MODUL DEBAT

 

 

BERDEBAT

DENGAN INDAH


 


      

Merumuskan Esensi Debat

Teks debat yang dibacakan.

Bahasa Inggris VS Bahasa Indonesia di Era globalisasi

Pro :

Globalisasi adalah suatu kondisi dimana tidak ada jarak antara satu negara dengan negara lain. Jadi, Bahasa Inggris sangat penting sebagai alat komunikasi. Kita tahu bahwa komunikasi dengan negara lain sangat penting. Kita adalah bagian dari dunia. Kita tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan. Kita membantu orang lain dan orang lain membantu kita. untuk berkomunikasi dengan negara disekitar, kita membutuhkan alat. Apakah alat tersebut? Tentu saja bahasa. Aristoteles mengatakan dunia membutuhkan bahasa internasional, dan itu adalah bahasa Inggris.

1.       Karena kita dapat berkomunikasi dengan orang asing dengan bahasa yang sama. Jadi, akan lebih mudah untuk memahami satu sama lain. Contohnya: orang Indonesia berbicara dengan orang Cina. Jika mereka berbicara dengan bahasa negaranya, tentu mereka akan merasa kesulitan. Namun jika berbicara dengan bahasa yang sama, bagus!

2.       Karena jika kita berbicara bahasa Inggris, tentu saja orang-orang akan memperhatikan kita. Kita akan dipandang sebagai orang yang cerdas. Karena sama dengan turis asing.

3.       Kami percaya jika tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris kita tidak dapat dikenal orang lain. Jika kita dapat berbicara bahasa Inggris dengan baik, maka kita akan dengan mudah mendapatkan kesuksesan di era globalisasi ini.

4.       Negara Amerika sebagai negara termaju mengemukakan bahwa bahasa internasional yaitu bahasa Inggris. Jadi, kita harus bisa menguasai bahasa Inggris.

 

Kontra

Saya sangat tidak setuju dengan pendapat “Bahasa Inggris sebagai bahasa atau alat yang penting di Indonesia”. Anda mengatakan negara termaju menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara. Namun, berikut adalah poin yang harus diperhatikan:

1.       Segi Teknologi

Anda mengetahui Jepang dan Korea adalah negara yang kuat. Mereka bagus dibidang teknologi. Mereka menjadi produsen transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya. Apakah mereka menggunakan bahasa Inggris? Tidak, mereka tetap menggunakan bahasa mereka sendiri. Jadi, jika ingin mendapatkan kesuksesan di era globalisasi, kita harus menambah atau memperkaya pengetahuan kita di bidang teknologi. Jadi, jika kita memiliki keahlian dibidang teknologi saya percaya, akan banyak orang dari berbagai negara yang akan datang untuk belajar di Indonesia. Jadi, mereka akan belajar bahasa Indonesia, kita tidak perlu bahasa Inggris.

 

2.       Segi Perdagangan

Cina adalah negara yang sukses dibidang perdagangan, mereka berdagang di negara mereka sendiri hingga ke negara lain. Mereka memiliki komitmen, mereka harus tetap menggunakan bahasa asli mereka untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa kesuksesan bukan dari bahasa Inggris, namun dari kualitas perdagangan. Anda tahu? Mereka menggunakan bahasa Cina untuk melakukan penawaran dagang. Jadi, hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Inggris tidak penting.

 

3.       Segi Penghasilan Alami

Arab, mereka menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi. Mereka percaya bahwa dapat menembus pasar Internasional dengan menggunakan kemampuan penghasilan alami. Disamping itu, kita dapat berpikir tentang bahasa kita. Di era Globalisasi, bahasa Inggris sangat terkenal. Mulai dari pelajar hingga pekerja menggunakan bahasa Inggris. Akhirnya, mereka berfikir bahwa bahasa Indonesia tidak penting. Padahal, bahasa tersebut adalah bahasa nasional mereka sendiri. Hal ini dapat melunturkan rasa nasionalisme penduduk Indonesia. Jika kita mengetahui sejarah, para pahlawan kita berusaha untuk mempertahankan bahasa Indonesia. Namun, sekarang orang Indonesia malu berbahasa Indonesia. Mereka mengatakan bahwa bahasa Indonesia tidak modern. Jadi, saya tetap tidak setuju bahasa Inggris menjadi alat yang penting di era globalisasi.

 

1. Sebutkan unsur-unsur manusia dalam teks debat!

2. Sebutkan unsur-unsur manusia (siapa saja) yang terdapat dalam debat?

3. Jelaskan peran masing-masing unsur manusia dalam debat!

4. Pada teks debat di atas ada tim Netral. Dalam kegiatan debat, seringkali tidak ada Tim Netral. Bagaimana pendapatmu?

5. Debat pada dasarnya hampir sama dengan diskusi membutuhkan moderator dan sekretaris. alam teks debat di atas, tidak tampak adanya peran sekretaris. Menurut pendapatmu, apakah dalam debat dipelukan seorang sekretaris? Jelaskan pendapatmu!

Contoh Jawaban

No soal

Jawaban

1.

Unsur-unsur debat adalah (a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim netral,penonton/ juri yang dipanggil, (e) moderator, dan (f) penulis.

2.

Unsur manusia dalam debat adalah (a) moderator, (b) Tim Afirmasi, (c) Tim Oposisi, (d) Tim Netral, dan (e) Penulis/ sekretaris.

3.

Moderator bertugas memimpin jalannya debat.

Tim Afirmasi yaitu tim yang setuju dengan mosi (permasalahan yang didebatkan).

Tim Oposisi yaitu tim yang tidak setuju dengan mosi (permasalahan yang didebatkan).

Tim Netral yaitu tim yang tidak setuju dan tidak menentang mosi (permasalahan yang didebatkan). Tim ini bisa jadi menerima dan menolak sebagian dari mosi.

Penulis/ sekretaris yang berfungsi mencatat hasil debat.

4.

Dalam sebuah debat, tim netral sifatnya opsional. Boleh ada boleh tidak.

5.

Seorang penulis atau sekretaris sebaiknya tetap ada dalam sebuah debat. Sekretaris inilah yang akan mencatat hal-hal penting selama proses debat berlangsung. Catatannya menjadi bahan masukan bagi moderator dalam menyusun simpulan.

 

Mengonstruksi Bagian-bagian dalam debat

Pada dasarnya debat termasuk teks eksposisi karena di dalamnya terdapat pernyataan pendapat disertai argumen untuk mendukung pendapat. Debat dikenal sebagai eksposisi dua sisi yaitu sisi yang mendukung dan sisi yang menolak isu (mosi,permasalahan) yang didebatkan.

Tujuan debat adalah agar masing-masing pihak yang berdebat dapat membalikkan pendapat lawan untuk menyetujui pendapat lawan untuk menyetujui pendapat kelompoknya, dengan cara memberikan argument dan bukti-bukti yang relevan.

Dalam pembelajaran ini, siswa akan belajar untuk mengonstruksi bagian-bagian dalam debat yang meliputi (a) menemukan mosi atau masalah dalam debat; (b) menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat, dan (c) meringkas hasil debat.

 

Penyerapan Kosa kata Bahasa Asing

Moderator

Selamat siang,

Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas.

Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing.”

Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut.

...................................................................................................

Selanjutnya, saya perilkan kepada juru bicara setiap tim untuk memperkenalkan diri.

Tim Afirmasi : (memperkenalkan diri)

Tim Oposisi : (memperkenalkan diri)

Tim Netral : (memperkenalkan diri)

Moderator :

Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat kali ini. Untuk putaran pertama saya persilakan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya.

Tim Afirmasi

Saya setuju bahwa kosa kata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosa kata asing yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing, juga menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosa kata asing.

Dengan masuknya kosa kata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap dari kosa kata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosa kata serapan dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman sekaligus menjadikan interaksi antar bahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antar bahasa. Banyak kosa kata serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosa kata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Sehingga saya tetap setuju bahwa kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalan interaksi antar bahasa

Tim Oposisi

Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Kosa kata bahasa asing

masuk kedalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah difahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosa kata yang berkaitan dengan kosa kata asing tersebut. Misalnya kata snack yang lebih sering kita dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia snack berarti makanan ringan. Sehingga masuknya kosa kata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian kalangan.

Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antar bahasa karena memiliki banyak variasi kosa kata. Kosa kata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia dimengerti dan digunakan di hampir semua kalangan. Itu artinya meskipun banyak kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosa kata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan kedalam bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosa kata bahasa asing dan masuknya kosa kata bahasa asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Namun, hal ini terjadi lebih karena masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosa kata bahasa asing. Sehingga saya tetap tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk kedalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim Netral :

Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosa kata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, unit, dan sebagainya. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.

Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.

                                               

Kegiatan dalam debat secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu

  1. (a)    Pembuka oleh moderator. Dalam bagian pembuka ini moderator membuka debat, menjelskan mosi, memperkenalkan tim dan angggota tim debat, serta membacakan tata tertib debat;
(b)   Penyampaian pernyataan topik. Pada bagian ini juru bicara tiap tim menyampaikan pendapatnya terhadap mosi. Pernyataan topik ini dilakukan secara bergantian tanpa ada tanya jawab atau interupsi dari tim lain;

  1. (c)    Pelaksanaan debat. Pada bagian ini setiap tim diberi kesempatan memberikan komentar atau mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen yang mendukung;
  2. (d)   Simpulan. Pada bagian ini setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi setelah mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain;

(e)    Penutup. Pada bagian ini moderator menutup kegiatan diskusi. Biasanya berisi ringkasan, bukan simpulan karena dalam debat seringkali tidak terjadi titik temu untuk menyepakati suatu permasalahan.

                       

Merumuskan Tata Cara Debat

Pada kegiatan 1 dan 2, kamu telah menganalisis unsur-unsur debat serta tugas peserta yang mengikuti (peserta debat) kegiatan debat . Dalam bagian ini, kamu akan merumuskan tata cara melaksanakan debat dengan baik.

Carilah teks debat lainnya baik tulis maupun lisan (dalam bentuk video, misalnya dari internet), untuk merumuskan tata cara debat. Kamu juga dapat merumuskan tata cara debat dengan mempelajari tata tertib sebuah lomba.

Sebagai contoh kamu dapat mempelajari teknis debat dalam lomba debat Bahasa Indonesia yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2015 berikut ini.

 

NO

Kegiatan

Waktu

1.

Perkenalan.

Setiap tim memperkenalkan diri

selama 1 menit

3 menit

2

Penyampaian.

Pernyataan Topik Setiap tim menyampaikan argumentasinya terhadap pernyataan topik selama 5 menit. Dimulai oleh Tim Pendukung, dilanjutkan oleh Tim Penyanggah, dan Tim Netral

15 menit

3

Debat.

9 menit pertama Setiap tim mengomentari argumentasi tim lain selama 3 menit, misalnya Tim Pendukung mengomentari argumentasi Tim Penyanggah dan Tim Netral selama 3 menit, demikian seterusnya. 5 menit berikutnya

Diberikan hak bicara selama 1 menit kepada tim yang memencet bel paling dulu.

Akan diberikan 5 kali kesempatan memencet bel. Tim yang cepat akan mendapat kesempatan bicara lebih banyak. Hak bicara dapat digunakan untuk memberikan komentar, sanggahan, atau pertanyaan, bukan celaan.

14 menit

4

Simpulan.

Setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya selama 1 menit.

3 menit

 

Petunjuk:

Bacalah penggalan debat berikut ini kemudian kerjakan soal berikut ini.

1.       Tentukan mosi yang didebatkan.

 

No.

Kutipan Debat

Mosi

1.

Menurut saya tawuran antarpelajar tidak saja terjadi karena karakter anak-anak yang cenderung brutal. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anak-anak mendapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan dan saling menghu­jat. Televisi dan internet pun dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat anak-anak tergoda untuk meniru.

 

2.

Memang benar pendapat yang menyatakan bahwa ben­cana alam terjadi karena ulah manusia. Namun, perlu diingat bahwa umur bumi yang makin tua juga menye­babkan terjadinya bencana alam bertubi-tubi. Perubahan iklim global ditambah ulah manusia yang merusak alam semakin memperparah bencana alam yang terjadi akh­ir-akhir ini.

 

3.

Aksi brutal para supporter sepak bola yang sering terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti bahwa masyarakat kita sedang ‘sakit.’ Masyarakat lelah dengan tuntutan ke­hidupan yang keras. Sepakbola yang seharusnya menjadi ajang untuk menumbuhkan sportivitas dan menjalin persatuan, justru menjadi pelampiasan rasa ‘tidak puas’ rakyat terhadap kehidupan. Himbauan pemimpin dan tindakan tegas dari kepolisian terbukti tidak sanggup menghentikan aksi brutal para supporter sepak bola di tanah ar. Tewasnya dua suporter bola di tanah air da­lam bentrok antar supporter bola dalam laga Piala TNI baru-baru ini makin menguatkan dugaaan bahwa mas­yarakat kita sedang ‘sakit.’

 

4.

Banyak masyarakat beranggapan bahwa perubahan cuaca menjadi penyebab seseorang gampang sakit. Padahal yang terjadi tidak seperti itu. Ketika fisik seseorang kehu­janan, kelelahan, kemudian terkena kuman ia akan lebih mudah sakit. Artinya, sakit itu disebabkan oleh kuman, bukan perubahan cuaca.

 

5.

Penolakan terhadap pelaksanaan Ujian nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak seharusnya terjadi. Sebaliknya, malah UNBK patut didukung. Selain dapat menekan penggunaan kertas, memepercepat penilaian hasil ujian secara akurat, juga dapat menekan angka kebocoran soal.

 

 

Menyusun Pendapat untuk Mendukung atau Menolak Mosi

Setelah menentukan mosi untuk diperdebatkan dalam forum kelas, kembalilah bekerja dalam kelompok. Dalam debat, setiap tim mengambil sikap sebagai pihak yang mendukung mosi (afirmasi) atau pihak yang menolak mosi (oposisi). Untuk menentukan sikap, kerjakanlah tugas berikut ini.

 

No.

Mosi

 

Pendapat

1.

Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap

anak-anak yang menontonnya.

 

2.

Penyebab utama banjir adalah berkurangnya

lahan lahan hijau.

 

3.

Kurangnya pendidikan agama di srumah dan sekolah menjadi penyebab utama penyalahgunaan narkoba

pada remaja.

 

4.

Ketersediaan lapangan kerja menjadi dasar yang

penting dalam menentukan jurusan saat kuliah

di perguruan tinggi.

 

5.

Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan

para pelajar takut tidak lulus ujian.

 

 

Tugas

No.

Oposisi

Afirmasi

Netral

1

 

 

 

2

 

 

 

3

 

 

 

4

 

 

 

5

 

 

 

 

 

Menyimpulkan Hasil Debat

 

Ada tiga cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran induktif yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab akibat.

a. Generalisasi

Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general (umum).

Perhatikan contoh berikut ini.

Pernyataan khusus:

1.       Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam.

2.       Contoh kosa kata hasil penyerapan dari bahasaArab adalah musyawarah, hak, salat, dan taubat.

3.       Bahasa Indonesia juga menyerap kosa kata dan istilah bidang teknologi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea dan negara lainnya.

4.       Kosa kata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara-negara tersebut antara lain komputer, gadget, televisi, internet, dan astronot.

5.       Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah sekaligus budaya dari negara lain.

6.       Contoh kosa kata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa, bakso, cwimie, dan kimono.

 

Kesimpulan

Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa asing untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata.

b. Analogi

Analogi merupakan proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi karena mempunyai kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan (disamakan). Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan kesimpulan.

Perhatikan contoh berikut ini.

Pembanding 1:

Orang tua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih sayang. Mereka mengajari kita banyak hal. Tak jarang kita dimarahi ketika kita nakal dan tidak mematuhi nasihat mereka.

Hal yang dibandingkan 2:

Di sekolah para guru juga mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Guru-guru kita mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan, bahkan juga memberikan teladan akhlak yang baik. Demi menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab, para guru pun acapkali memberi hukuman pada kita.

Simpulan :

Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orang tua kita di sekolah.

Berdasarkan contoh penarikan kesimpulan secara analogi di atas dapat diketahui bahwa rumusan simpulan dalam analogi adalah pembanding ^ hal yang dibandingkan ^ kesamaan kedua hal yang diperbandingkan.

c. Sebab-Akibat

Penarikan kesimpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat. Dalam pola penalaran ini sebab bisa menjadi gagasan utamanya sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas sedangkan akibat menjadi gagaan utamanya. Dalam debat penarikan kesimpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih dulu maka pola yang kedua lebih tepat. Oleh karena itu akibat menjadi gagasan utama sedangkan sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.

Perhatikan contoh berikut ini.

Sebab-sebab :

1.       Konsep drainase yang diterapkan di seluruh pelosok tanah air saat ini untuk mencegah banjir.

2.       Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu drainase “pengatusan kawasan”.

3.       Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan air kelebihan secepat-cepatnya ke sungai terdekat.

4.       Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jatuh ke atau di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai dan seterusnya mengalir ke laut.

5.       Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian hilir, jika semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diupayakan agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah.

6.       Konsep mengalirkan air secepatnya berarti pengatusan kawasan atau menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah.

 

Tugas

1.       Bacalah teks yang dirumpangkan berikut ini.

2.       Lengkapi bagian yang rumpang tersebut dengan kesimpulan yang tepat.

3.       Tentukan cara penarikan kesimpulan yang kamu lakukan.

4.       Gunakan tabel berikut.

 

 

1. Paragraf

Kita bisa merasa menderita/merasa nyeri pada beberapa bagian tubuh apabila stamina tubuh kita rendah. Beberapa penyakit pun bisa muncul dengan kondisi tubuh yang lemah. Penyakit yang kita derita itu misalnya batuk, pilek, peradangan/ iritasi, dan berbagai gejala penyakit yang lain. Jenis penyakit yang juga muncul dalam kondisi ini adalah penyakit peradangan pada mata....

2. Paragraf

Kehidupan manusia di dunia ibarat sebuah panggung sandiwara. Masing-masing manusia mempunyai peran sesuai dengan nasibnya yang telah ditentukan Tuhan. Demikian juga pemain drama, semua pemain memiliki peran masing-masing sesuai dengan peran yang diberikan sutradara. Setiap manusia harus menjalankan perannya sesuai dengan ajaran yang dianutnya. Begitu pula bermain sandiwara harus berperan sesuai dengan tuntutan sutradara agar pertunjukannya sukses....

3. Paragraf

Seorang gadis cantik dapat diibaratkan mawar berduri, sedap dipandang dan harum baunya. Akan tetapi, tidak setiap orang dapat memetik bunga mawar dengan mudah karena akan tertusuk durinya. Seorang gadis yang memiliki sifat seperti bunga mawar, tidak mudah untuk didekati setiap laki-laki. la selalu menjaga dirinya agar tidak tersentuh ...

4. Paragraf

Penyedotan air semakin berlebih saat pasokan air tidak mencukupi laju pertambahan aktivitas komersial. Penyedotan secara berlebihan, terutama oleh pengelola gedung-gedung bertingkat, tidak hanya dilakukan pada sumur dalam, tetapi juga sumur dangkal. ....

5. Paragraf

Pendidikan anak usia dini berusaha membina menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi usia dini secara optimal. Pembinaan ini akan membentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Dengan pembinaan ini siswa akan lebih siap untuk memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini juga membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa. Selain itu, pendidikan anak usia dini akan mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional ….

 

Apakah Ponsel Berbahaya?

 

Pembicara 1

Tim Afirmasi

Saya percaya bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya karena ponsel dapat menyebabkan beberapa masalah dan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman tersebut adalah, ponsel berbahaya bagi keselamatan pengguna dan kehidupan sosial dan keluarga.

Tim Aposisi:

Saya tidak setuju bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya. Namun, sebaliknya ponsel sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut saya pengguna ponsel yang tidak bertanggung jawablah yang menyebabkan ponsel dapat membahayakan kehidupan mereka sendiri dan orang lain.

Tim Netral

Menurut saya, ponsel sangat berguna bila dipergunakan secara bika. Namun, di sisi lain ponsel juga sangat berbahaya misalnya bila dipergunakan secara terus menerus atau dipergunakan untuk hal-hal yang negatif.

Tim Netral

Saya tetap berpendapat bahwa ponsel bisa sangat berguna atau tidak membahayakan, tetapi juga sangat berbahaya. Tergantung pada siapa yang menggunakan dan untuk apa digunakannya. Pada saat ponsel digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat atau rekan kerja, ponsel sangat bermanfaat mengatasi kendala ruang dan waktu dalam komunikasi. Ponssel juga sangat membantu pelajar untuk mencari bahan atau materi belajar, berdiskusi, bahkan mengirim tugas-tugas kepada gurunya.

Namun, ponsel juga bisa membawa dampak negatif misalnya untuk merancang kegiatan kriminal, mencuri data orang, atau mengakses situs-situs yang berkonten negatif.

Tim Afirmasi

Tidak hanya membahayakan saat mengemudi, bukti lain dari ponsel berbahaya adalah ponsel mengganggu kehidupan sosial dan kehidupan keluarga mereka. Saat ini ponsel adalah orang yang paling terdekat dengan pengguna. Mereka lebih memilih untuk berinteraksi dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menyebabkan mereka menjadi acuh tak acuh atau anti-sosial. Hal-hal baik seperti menyapa, senyum, dan bertanya dengan orang yang baru mereka temui telah hilang di dalam kehidupan sosial mereka. Mereka pindah ke penggunaan media sosial yang bisa diakses melalui ponsel untuk berinteraksi sehingga membuat mereka menjauh dari orang-orang di sekitar mereka. Dalam kehidupan keluarga, mereka menjadi terlalu individualistis. Tidak ada hal seperti diskusi keluarga, waktu berkualitas dengan keluarga seperti makan bersama, bercanda dengan keluarga dan hal-hal lain yang dapat memperkuat hubungan keluarga. Bahkan saat ini di rumah seluruh keluarga sibuk dengan ponsel mereka sendiri.

Tim Aposisi

Hilangnya norma-norma yang baik dalam keluarga tidak disebabkan oleh ponsel. Kami tidak setuju dengan apa yang Anda katakan. Kehidupan sosial yang baik dan harmonis dalam keluarga tergantung pada kualitas pribadi dan keluarga itu sendiri. Orang-orang tidak akan menjadi acuh jika mereka lebih peduli terhadap lingkungan mereka. Sebenarnya ponsel dapat membantu hubungan sosial mereka dengan cara menjadi alat berinteraksi di mana saja dan kapan saja. Dalam hubungan keluarga, keharmonisan dapat dicapai dengan memberikan perhatian lebih kepada anggota lain dari keluarga. Dalam hal ini orang tua yang harus mengawasi anak-anak mereka. Jika mereka peduli dan memprioritaskan diskusi keluarga, anak-anak mereka tidak akan ragu-ragu untuk berbagi masalah mereka. Dalam hal ini ponsel dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga dengan menjadi alat atau penghubung antara satu sama lain dalam keluarga. Misalnya, dengan menggunakan ponsel orang tua bisa mengetahui kondisi anggota keluarganya di mana pun dan kapan pun.

Tim Netral

Jadi segala perilaku negatif masyarakat, terutama anak muda saat ini tidaklah bisa secara secara merta merupakan dampak negatif ponsel. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi prilaku masyarakat seperti tekanan kebutuhan ekonomi dan perilaku publik figure yang tidak dapat diteladani.

Di sisi lain, kita tak bisa menutup mata bahwa ponsel dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk mengakses segala perkembangan di bidang teknologi, informasi, kesehatan, politik, dan sebagainya secara cepat dan akurat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Kelas X TP dan TBSM

MENDALAMI PUISI Sumber: https://ruangimaji.files.wordpress.com/2011/03/rendra1.jpg Dengan mempelajari pelajaran 8 ini, kam...