MENGEMBANGKAN
PENDAPAT DALAM EKSPOSISI
Eksposisi
biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji
oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk
menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan
alasan-alasan logis. Dengan kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan,
mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan tersebut.
Bentuk
teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan, pidato,
editorial, opini, dan sejenisnya.
Pidato Bahaya Narkoba bagi
Generasi Muda
Assalamu alaikum wr wb,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru
yang saya taati, serta teman-tema yang saya kasihi.
Sebelum menyampaikan
pidato saya tentang bahaya narkoba bagi generasi muda, izinkanlah saya mengajak
Bapak, Ibu, serta hadirin semua untuk mensyukuri nikmat Tuhan. Hanya berkat
nikmat Tuhanlah kita dapat bertemu dalam kegiatan seminar hari ini.
Bapak,
Ibu, serta Hadirin yang saya hormati,
Dewasa
ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda
yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia.
Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 mei 2013 mencatat ada 158.812
narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait
kasus narkoba. Dari jumlah itu, 759 orang di antaranya adalah produsen narkoba,
3.751 orang bandar narkoba, 16.432 orang pengedar narkoba, dan 1.621 orang
penadah. Jumlah penyalah guna narkoba sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar
di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan SD. Bisa jadi, data yang
terungkap itu hanya fenomena gunung es, hanya fakta yang terungkap puncaknya
saja, sedang fakta yang sebenarnya bisa jadi jauh lebih besar.
Narkoba
benar-benar membahayakan nasib bangsa ini di masa depan. Efek kerusakan akibat
minuman keras dan narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga
orang-orang di sekitarnya. Tak hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi
juga dalam skala besar, miras dan narkoba akan menghancurkan sendi-sendi
pembangunan nasional. Secara ekonomi, akan sangat banyak dana yang
dihambur-hamburkan untuk membeli barang-barang haram itu, kemudian mengobatkan
mereka, membiayai berbagai upaya pencegahan bahayanya. Belum lagi, efeknya bagi
pertahanan dan keamanan nasional.
Hadirin
yang saya hormati,
Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Upaya menghindarkan diri dari bahaya penyalahgunaan narkoba setidaknya dapat dilakukan melalui tiga cara. Pertama, dari diri sendiri. Artinya, masing-masing kita membentengi diri dari kemungkinan menjadi pengonsumsi narkoba. Hal itu dapat kita lakukan dengan pandai-pandai memilih teman bergaul. Kedua, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah seraya memohon agar kita terhindar dari bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba. Dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan Allah, kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela. Ketiga, hendaklah kita selalu ingat bahwa apa pun yang kita lakukan hari ini pada dasarnya adalah tabungan masa depan kita. Bila kita menabung kebaikan dan kemuliaan hari ini, maka kebaikan dan kemuliaan itulah yang akan kita petik di masa depan, termasuk di akhirat nanti. Sebaliknya, keburukan yang kita lakukan hari ini, termasuk menghancurkan diri sendiri dengan mengonsumsi narkoba, pada dasarnya adalah menghancurkan masa depan kita sendiri.
Hadirin
yang saya hormati,
Lalu
bagaimana dengan mereka yang sudah telanjur menjadi pengguna narkoba? Jangan
berputus asa. Segeralah bertaubat, berhenti mengonsumsinya, ikuti rehabilitasi,
putuskan segala hal yang memungkinkan kita akan terhubung kembali dengan para
bandar dan pengguna narkoba. Akhirnya, demikian yang dapat saya sampaikan.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Terima kasih,
Wassalamu
alaikum wr wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar